
Tutorial Setting Wireless Mikrotik – Pada tutorial ini kita akan berdiskusi tentang cara mengsetting wireless pada Mikrotik sebagai Point to Point (PTP) dengan mode Bridge. Sebagian dari kita sering sekali ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge, misalnya untuk mengkoneksikan area-A ke area-B karena terkendala jika harus tarik kabel maka solusi yang paling mudah yaitu dengan membuat Point-to-Point (PTP) antara area-A dan area-B. Jadi, untuk kebutuhan ini kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge PTP. Sebagai mana seperti yang telah kita bahas sebelumnya pada Perkenalan MikroTik dan RouterOS dan Pemahaman Dasar Mikrotik bahwasanya Mikrotik mempunyai fitur yang sangat banyak yang bisa kita pergunakan menysuaikan dengan kebutuhan kita dan salah satunya yaitu untuk ke butuhan Point-to-Point (PTP) ini.
Tutorial Setting Wireless Mikrotik
Sedikit informasi saja, mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya. Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, maka disarankan menggunakan mode routing. Dan kelemahan mode bridge lainnya yaitu jika ada satu device yang ber masalah misalnya kena virus jaringan maka semua device yang terhubung di dalamnya akan kena imbasnya dan selain itu sering sekali terjadi masalah ngeloop karena saling terhubung semua.
Untuk membuat jaringan PTP (Point-to-Point) kita membutuhkan 2 unit RouterBoard yang ada chipset wirelessnya, laptop atau komputer yang akan kita gunakan untuk mensetting Mikrotiknya dan juga untuk sebagai alat test konektifitas dari hasil konfigurasi yang telah kita lakukan.
Berikut topologi PTP yang akan kita setting :
Keterangan :
1. IP Router 192.168.2.1/24, kemudian kabel UTP dari router di colok ke HUB untuk dibagikan network dengan segment 192.168.2.0/24,
2. Dari HUB dicolok kabel UTP ke Radio PTP di Area-A, kemudian disetting warelessnya AP/Pemancar agar bisa terkoneksi ke Area-B yang sebagai client, kemudian WDS dan ethernetnya di bridge lalu diberikan IP 192.168.2.250/24 dengan gateway 192.168.2.1,
3. Kemudian di sisi PTP Area-B disetting wirellesnya sebagai station wds/client agar bisa terkoneksi ke pemancar yang berada di Area-A, kemudian di WLannya di berikan IP 192.168.2.249/24 dengan gateway 192.168.2.1, ini menggunakan satu segment IP karena dari Area-A ke Area-B menggunakan mode Bridge,
4. Kemudian Ethernet PTP di Area-B diberikan IP Address dengan segment berbeda untuk IP Address device yang berada di bawahnya yaitu 192.168.0.1/24, sehingga PTP yang berada di Area-B ini nanti selain berfungsi sebagai PTP juga berfungsi sebagai router untuk client-client yang berada di bawahnya,
5. Kemudian dari ethernet PTP Area-B kita berikan kabel UTP dan dicolok ke laptop atau komputer ini karena untuk sementara sebagai testing kita menggunakan satu client dulu, namun jika kita ingin terkoneksi lebih dari satu client maka kabel UTP dari PTP Area-B kita colok ke HUB, kemudian client-clientnya nanti akan kita hubungkan ke HUB tersebut dengan menggunakan segment IP 192.168.0.0/24 dengan gateway 192.168.0.1,
Konfigurasi PTP Wireless Mikrotik
Setelah semua selesai kita persiapkan seperti perangkat yang dibutuhkan, tools yang dibutuhkan, IP dan topologi, maka sekarang kita masuk ke tahap konfigurasi.
Konfigurasi Pada Access Point atau Pemancar
Di sini yang bertindak sebagai pemancar yaitu PTP yang berada di Area-A jadi untuk tahap awal kita akan melakukan konfigurasi pada PTP Area-A.
1. Pertama silahkan akses unit Mikrotik anda dengan menggunakan aplikasi winbox, jika anda belum mempunyai aplikasi winbox maka anda bisa mendownloadnya melalui link berikut ini http://www.mikrotik.com/download atau langsung dengan link http://download2.mikrotik.com/routeros/winbox/3.9/winbox.exe,
2. Jika sudah anda download selanjutnya jalankan aplikasi winbox yang terdapat pada PC atau laptop anda, kemudian silahkan anda hubungkan kabel UTP dari laptop anda ke HUB yang sudah terhubung unit PTP Area-A yang sebelumnya sudah kita persiapkan, kemudian silahkan anda browse melalui aplikasi winbox maka anda akan mendapatkan informasi mac address dari unit PTP Area-A kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
—->>Pertama silahkan anda pilih dan click tab “Neighbors”
—->>Kemudian pilih dan click tombol “Refresh” untuk mencari device yang terhubung,
—->>Jika sudah muncul device PTP Area-A, silahkan pilih dan double click mac addressnya kemudian pilih dan click tombol “Connect”
Maka setelah itu akan terjadi proses mengakses RouterBoard Mikrotik anda dengan menggunakan aplikasi winbox. Sedikit informasi secara default akses Mikrotik usernamenya menggunakan admin dan passwordnya kosong (tanpa password). Jika sudah berhasil login maka akan muncul tampilan sebagai berikut ini :
Jika sudah muncul tampilan seperti di atas itu artinya anda telah berhasil login ke dalam RouterBoard Mikrotik nya, selanjutnya silahkan pilih dan tekan tombol “Remove Configuration”, ini tujuannya agar konfigurasi bawaannya hilang jadi kita konfigurasi semua dari awal.
3. Pertama kita rubah dulu identity atau penamaannya tjuannya agar kita tidak ragu yang mana unit untuk PTP Area-A dan yang mana unit PTP Area-B, caranya yaitu masuk ke menu System—->>Identity kemudian isikan nama identitynya, kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
4. Kemudian kita setting IP Addressnya, dengan cara masuk ke menu IP—->>Address, kemudian pilih dan click tombol tanda tambah (+) untuk nembahkan IP, kemudian ketik IP address sesuai yang telah ditentukan, kemudian tentukan IP Addressnya, kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
Sehingga jika sudah selesai kita menambahkan IP Addressnya kurang lebih tampilannya sebagai berikut ini :
5. Selanjutnya kita setting gatewaynya agar bisa terkoneksi ke luar yaitu dengan cara : Pilih dan click menu IP—–>>Routes—>>Kemudian pilih dan click tombol tanda tambah (+)—–>>Kemudian di Opsi Gateway isikan IP gateway sesuai jaringan yang kita gunakan, kemudian pilih dan click apply dan ok
6. Kemudian kita test konfigurasi IP Address yang telah selesai kita setting apakah sudah bisa terhubung ke router dan ke internet atau belum dengan cara melakukan ping ke IP gateway dan ke salah satu IP internet melalui new terminal, kurang lebih seperti tampilan di bawah ini, :
Jika hasilnya reply seperti pada gambar berarti tidak ada issue, kita bisa lanjut step berikutnya, namun jika tidak reply silahkan check kembali settingan IP address dan Gateway yang telah diberikan dan juga pastikan untuk pengkabelannya sudah terhubung dengan baik sesuai dengan topologi jaringan yang ada.
7. Langkah selanjutnya itu kita setting wirelessnya sebagai AP, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut ini :
- Pilih dan click menu Wireless,
- Double click wlan, kemudian pilih dan click tab Wireless
- Mode, pilih ap bridge, ini karena bertindak sebagai AP atau pemancar, namun jangan lupa jika type RouterBoard yang anda gunakan adalah ROS dengan level3 maka cukup pilih bridge saja, karena ap bridge hanya bisa untuk level4 ke atas
- Silahkan pilih dan tentukan Band yang ingin digunakan,
- Pilih dan tentukan Channel Width yang ingin digunakan
- Tentukan Frequency yang ingin digunakan,
- Isi SSID yang ingin digunakan
- Berikan Radio Namenya, ini hanya untuk penamaan saja tidak berpengaruh dengan koneksi,
- Kemudian pilih dan click tombol “Enable” yang sebelah kanan untuk mengenable Wlan
- Pilih dan click tombol “Apply” untuk menerapkan konfigurasi yang kita buat, kurang lebih tampilannya seperti gambar di bawah ini :
11. Kemudian pilih dan click tab WDS,
12. Kemudian untuk WDS Modenya pilih dan click dynamic, ini karena kita menggunakan WDS jadi agar nanti WDS client yang berada di Area-B bisa terkoneksi,
13. Kemudian pilih dan click tombol “Apply”
14. Kemudian pilih dan click tombol “OK”
Sampai pada tahap ini kita telah berhasil setting wireless di sisi AP Area-A
8. Tahap selanjutnya karena RouterBoard yang kita gunakan masih kosong passwordnya jadi agar tidak sembarang orang akses sangat disarankan untuk membuat passwordnya, caranya cukup gampang, yaitu dengan cara, pilih dan click new terminal, lalu ketik password, untuk old-password kosongkan saja jika belum ada password, namun jika sudah ada password bisa diisi dengan password lama, untuk new-password isikan password baru, begitu juga untuk confirm-new-password isikan dengan password baru, kurang lebih tampilannya seperti gambar berikut ini :
Konfigurasi Pada Radio Client di Area-B
Langkah selanjutnya setelah kita berhasil mengkonfigurasi radio AP di sisi Area-A maka sekarang saatnta kita melakukan konfigurasi untuk radio client di Area-B.
1. Pertama silahkan akses unit Mikrotik anda dengan menggunakan aplikasi winbox, caranya sama seperti awal ketika kita konfigurasi radio AP di sisi Area-A sebelumnya di atas,
2. Langkah selanjutnya itu kita setting wirelessnya sebagai Client atau station WDS, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut ini :
- Pilih dan click menu Wireless,
- Double click wlan,
- Kemudian pilih dan click tab Wireless
- Mode, pilih station wds, ini karena bertindak sebagai client atau penerima,
- Silahkan pilih dan tentukan Band yang ingin digunakan,
- Pilih dan tentukan Channel Width yang ingin digunakan
- Tentukan Frequency yang ingin digunakan,
- Isi SSID yang ingin digunakan
- Berikan Radio Namenya, ini hanya untuk penamaan saja tidak berpengaruh dengan koneksi,
- Selanjutnya isikan scan list rangenya yaitu 10 atau 2o ke bawah dan 10 atau 20 ke atas dari frequency yang digunakan,
- Kemudian pilih dan click tombol “Enable” yang sebelah kanan untuk mengenable Wlan
- Pilih dan click tombol “Apply” untuk menerapkan konfigurasi yang kita buat, kurang lebih tampilannya seperti gambar di bawah ini :
13. Kemudian pilih dan click tab WDS,
14. Kemudian untuk WDS Modenya pilih dan click static
15. Kemudian pilih dan click tombol “Apply”
16. Kemudian pilih dan click tombol “OK”
Kurang lebih tampilannya seperti berikut ini :
Note Penting:
Secara garis besar untuk settingan wareless di sisi AP dan di sisi Client semuanya harus sama nilainnya kecuali :
——>>Di sisi AP mode harus ap bridge atau bridge dan di sisi client harus station wds,
——>>Di sisi AP tidak menggunakan scan list namun di sisi client harus menggunakan scan list
Untuk melihat apakah konfigurasi wireless yang telah kita setting sudah benar atau belum kita bisa memastikannya dengan melihat di sisi interface baik disisi AP maupun client, jika misalnya di sisi wlan sudah ada R (running) maka itu artinya secara wireless sudah saling terkoneksi seperti gambar di bawah ini :
Di sisi client :
Di sisi AP :
Di sisi AP terlihat ada satu interface bertambah yaitu wds2 dengan status DRA (Dinamyc, Running, Acctive), kemudian kita buat static dengan cara
1. Double click WDS yang dinamyc tersebut,
2. Kemudian pilih dan click tombol “Copy” yang ada di sebelah kanan, seperti gambar di bawah ini
Maka akan muncul tampilan seperti berikut ini :
Dibagian Name silahkan isikan penamaan terserah, ini hanya untuk mempermudah identifikasi/mengenali pemilik WDS tersebut, kemudian pilih dan click tombol Apply dan OK, seperti gambar di bawah ini
Maka setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut ini :
Yaitu berubah menjadi RA (Running , Acctive)
Menambahkan Bridge
Karena PTP Area-A dan PTP Area-B menggunakan segment IP Address yang sama oleh sebab itu kita membutuhkan membridge interface etehr1 dan WDS (PTP-Area-B) yang ada di sisi AP atau PTP Area-A. Caranya yaitu sebagai berikut :
1. Masuk ke radio PTP Area-A kemudian pilih dan click menu Bridge,
2. Kemudian pilih dan click tanda tambah (+) untuk menambahkan bridge,
3. Isikan nama bridgenya (terserah mau dikasih nama apa),
4. Kemudian pilih dan click apply dan ok
Seperti gambar berikut ini :
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut ini :
6. Pilih dan click tab port (yang berada di sebelah bridge),
7. Kemudian pilih dan click tanda tambah,
8. Dibagian interface pilih dan click ether1
9. Dibagian Bridge, pilih bridge WAN yang barusan kita tambahkan sebelumnya,
10. Kemudian pilih dan click OK
Selanjutnya kita perlu menambahkan WDS PTP-Area-B, caranya cukup dengan mengulang step 7, 8, 9 dan 10 di atas, setelah itu maka akan tampil seperti berikut ini :
Sampai tahap ini settingan di sisi PTP Area-A.
Configurasi PTP Area-B
Selanjutnya, kita lanjut untuk konfigurasi PTP Area-B,
1. Setting IP Address
Selanjutnya kita masuk ke tahap setting IP Address untuk PTP Area-B caranya yaitu sebagai berikut ini :
1. Pilih dan click menu IP,
2. Selanjutnya, pilih dan click Address
3. Pilih dan click tanda tambah (+) maka akan muncul form baru untuk menambahkan IP Address,
4. Isikan IP Address yang bertindak sebagai IP WAN,
5. Pilih interface wlan1 sebagai interface yang mengarah ke luar atau yang terkoneksi ke pemancar,
6. Kemudian pilih dan click tombol apply untuk menerapkan konfigurasi,
7. Kemudian tekan tombol OK,
Kurang lebih seperti gambar berikut ini :
8. Kemudian setelah kita menambahkan IP WAN, sekarang kita menambahkan IP LAN untuk yang akan digunakan client yang berada di bawahnya, ini kita menggunakan 2 IP Address karena PTP Area-B ini juga bertindak sebagai router, caranya cukup mudah cukup dengan mengulang step 3, 4, 5, 6 dan 7 maka kurang lebih tampilannya akan seperti berikut ini :
9. Selanjutnya kita memberikan gateway sesuai dengan IP gateway yang tersedia di jaringan yang kita gunakan (Gatewaynya sama dengan IP gateway yang di sisi PTP Area-A, ini karena IP WANnya menggunakan segment IP yang sama [mode bridge] ), caranya cukup mudah yaitu sebagai berikut ini :
1. Pilih dan click menu IP,
2. Pilih dan click Routes,
3. Kemudian pilih dan click tanda tambah (+) untuk menambahkan route,
4. Isikan IP gateway di bagian Gateway,
5. Pilih dan click tombol Apply untuk menerapkan konfigurasi yang kita buat,
6. Kemudian pilih dan click OK, kurang lebih seperti gambar di bawah ini
Setelah itu kurang lebih tampilannya akan seperti ini :
Note : Di sana terlihat ada salah satu yang berwarna biru ini karena ether1 belum ada kita colok kabel UTP,
2. Test konektifitas konfigurasi
Setelah selesai kita mengsetting IP dan gateway pada radio PTP Area-B, selanjutnya kita test konektifitas dari konfigurasi yang telah kita buat apakah sudah benar atau ada step yang terlewatkan atau kurang benar, caranya cukup mudah yaitu :
1. Lakukan test ping ke IP Pemancar atau radio PTP Area-A melalui new terminal,
2. Lakukan test ping ke IP Gateway melalui new terminal,
3. Lakukan test ping ke IP internet melalui new terminal,
Jika hasilnya reply maka semuanya sudah berjalan normal, kurang lebih seperti gambar berikut ini :
Namun jika ada yang tidak reply maka ada beberapa kemungkinan :
1. Jika ping ke IP pemancar tidak reply berarti yang perlu dipastikan yaitu settingan IP di dua sisi, pastikan secara wireless sudah terkoneksi, pastikan pembuatan bridge di sisi pemancar sudah benar,
2. Jika ping ke Pemancar reply namun ping ke IP gateway tidak reply, maka yang perlu dipastikan yaitu, pastikan gateway sudah diset dengan benar, coba test dari sisi pemancar apakah ping ke IP gateway reply atau tidak, pastikan koneksi dari pemancar ke HUB jaringan terhubung dengan baik (baik secara kabel maupun port), pastikan dari HUB jaringan ke router terhubung dengan baik (baik secara kabel maupun port/interface), dan pastikan settingan IP di router sudah sesuai, serta pastikan routernya ON dalam kondisi normal,
3. Jika ping ke IP pemancar dan ping ke IP gateway reply namun ping ke internet tidak reply maka yang perlu diperhatikan yaitu, pastikan sudah disetting gatewaynya dengan benar, coba test ping dari router ke internet reply atau tidak, pastikan konfigurasi router sudah benar (baik IP, NAT/routing), pastikan dari router ke HUB/switch jaringan internet sudah terhubung dengan baik (baik secara kabel maupun port/interface), pastikan dari router bisa ping ke IP gatewaynya reply, pastikan koneksi internet anda normal,
3. Konfigurasi NAT sebagai router
Karena nantinya radio PTP Area-B ini berfungsi sebagi router untuk client-client di belakangnya, maka kita perlu menambahkan perintah NAT (masquerade), agar IP Address untuk LANnya bisa diterjemahkan ke IP WAN yang dikenali oleh internet sehingga IP Address LAN ini bisa mengkases ke internet melalui IP WAN.
Caranya cukup mudah yaitu dengan cara :
Pastikan anda telah mengakses radio PTP Area-B
1. Pilih dan click menu IP,
2. Pilih dan click Firewall
3. Pilih dan click tab NAT,
4. Pilih dan click tanda tambah (+) maka akan muncul form baru untuk menambahkan perintah,
5. Dibagian Chain pilih srcnat yaitu Source NAT,
6. Di bagian Out. Interface pilih dan click Wlan1, ini kita pilih wlan1 karena interface ini yang terhubung keluar untuk menuju ke internet,
7. Kemudian pilih dan click tombol apply untuk menerapkan konfigurasi yang telah kita buat, kurang lebih tampilannya seperti berikut ini
8. Kemudian masuk ke tab action,
9. Dan untuk Actionnya pilih dan click Masquerade,
10. Kemudian pilih dan click OK, kurang lebih seperti gambar di bawah ini :
Maka setelah itu tampilannya sebagai berikut ini :
Sampai tahap ini maka konfigurasi PTP Area-A dan PTP Area-B sebagai router sudah selesai.
4. Test Konektifitas Client
Tahap selanjutnya yaitu kita mengtest konektifitas dari sisi client untuk memastikan semua konfigurasi kita sudah berjalan dengan baik, caranya yaitu sebagai berikut ini :
1. Colok kabel UTP dari etehr1 radio PTP Area-B ke laptop atau PC (atau dari PTP Area-B ke hub lalu dari hub ke laptop/PC),
2. Kemudian setting IP Address untuk laptop atau PC sebagai berikut ini :
IP Address : 192.168.0.2 (IP yang bisa digunakan yaitu IP 192.168.0.2 hingga 192.168..254 jadi pilih salah satu)
IP gateway : 192.168.0.1
Netmask : 255.255.255.0
DNS : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4
2. Setelah selesai setting IP Address selanjutnya test konektifitas dengan cara :
——>>Bukan run dangan menekan tombol kombinasi windows+r kemudian ketik cmd,
——>>Kemudian di layar hitam cmd itu ketik :
———>>ping 192.168.0.1
———>>ping 192.168.2.1
———>>ping 8.8.8.8
———>>ping detik.com
Jika semua ping reply maka semua konfigurasi yang telah kita lakukan berjalan dengan baik, namun jika ada yang tidak reply maka perlu kita check satu per satu bertahap, yaitu :
1. Check koneksi dari laptop/PC ke Radio PTP Area-B sudah terhubung dengan baik, termasuk kabel-kabel dan port interface yang digunakan,
2. Pastikan settingan IP sudah benar dan termasuk gateway dan DNS yang digunakan,
3. Pastikan AP PTP Area-B dan PTP Area-A terkoneksi dengan baik dan juga bisa ping ke IP gateway dan ke internet,
4. Pastikan koneksi internet yang anda gunakan sedang tidak down atau tidak bermasalah,
Sekian tutorial singkat yang sederhana ini dan semoga bermanfaat dan dapat diikuti dengan baik, jika ada kendala-kendala dalam menggunakan tutorial ini jangan segan-segan untuk bertanya, baik bertanya ke google, bertanya ke penulis tutorial ini maupun bertanya ke sekitaran anda,
Sekian dan semoga berhasil dan sukses selalu.
[Heateor-SC style=”background-color:#008B8B;”]